Wednesday, July 18, 2007

STUDI TINGKAT VITALITAS KEGIATAN PERDAGANGAN LAMA DI KAWASAN SEGI EMPAT TUNJUNGAN SURABAYA

Alinejihan Hadiahwati, Antariksa, dan Agus Dwi Wicaksono
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya


A B S T R A K
Kawasan Tunjungan yang merupakan salah satu kawasan pusat kegiatan komersial atau CBD (Central Business District) di Surabaya yang dilestarikan dan memiliki potensi wisata sejarah karena bernilai historis tinggi. Namun, ciri identitas Kawasan Tunjungan kini kian lama kian pudar sebagai salah satu kota lama Surabaya, adanya gejala-gejala penurunan vitalitas kawasan yang merupakan wajah Surabaya ‘Tempo Doeloe’ dari bangunan maupun lingkungannya. Berdasarkan permasalahan di atas, maka studi ini bertujuan (1) Mengidentifikasi dan menganalisis tingkat vitalitas kegiatan perdagangan lama dari aspek fungsi dan aspek fisik di kawasan Segiempat Tunjungan. (2) Menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat vitalitas kawasan Segiempat Tunjungan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang dilakukan terhadap (1) Aspek vitalitas secara fisik, yaitu kenyamanan, keamanan, kondisi penghijauan, kondisi jalur pejalan kaki, kondisi lokasi parkir, aksesibilitas, kondisi jalan (2) Aspek vitalitas secara fungsional kawasan perdagangan, yaitu omset perdagangan, modal dan aset usaha, kurun waktu kunjungan, lama waktu berkunjung, lama operasi kegiatan, jenis barang, harga barang, jumlah pengunjung (3) Aspek normatif atau kondisi sosial ekonomi pengguna kawasan perdagangan (4) Analisis Faktor.
Tingkat vitalitas dari aktifitas perdagangan lama di kawasan Segiempat Tunjungan berdasarkan hasil wawancara dengan pedagang dan pengunjung, maka didapatkan hasil yang didasarkan oleh tiga kategori, yaitu rendah, sedang dan tinggi. Berdasarkan aspek fisik di kawasan studi, 77,1% tingkat vitalitas sedang dan 22,9% tingkat vitalitas baik-tinggi, sedangkan aspek fungsional, 47,1% tingkat vitalitas rendah, 47,1% tingkat vitalitas sedang, dan 8% tingkat vitalitas tinggi.
Hasil dari tingkat vitalitas kawasan perdagangan berkorelasi dengan hasil analisis faktor, melalui ekstraksi faktor dengan hasilnya, yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat vitalitas. Faktor-faktor yang berpengaruh dari penilaian pedagang yang memberikan kontribusi besar terhadap vitalitas kawasan perdagangan studi terdiri atas lima faktor, yaitu faktor I (Aset usaha, modal usaha, omset perdagangan), faktor II (Kondisi bangunan, penghijauan, kondisi pejalan kaki, lama operasi kegiatan), faktor III (Keamanan dan kenyamanan). Faktor-faktor yang berpengaruh dari penilaian pengunjung terdiri atas empat faktor, yaitu faktor I (Kurun waktu berkunjung, keamanan, kenyamanan, lokasi parkir), faktor II (Lama waktu berkunjung, pencapaian ke lokasi, jenis barang), faktor III (harga barang dan kondisi pejalan kaki)
Kata kunci: vitalitas fisik, vitalitas fungsional, kawasan perdagangan

A B S T R A C T
Tunjungan area is one of commercial centre of activities area or CBD (Central Business District) in Surabaya, which is preserving and it has potential historical tourism because of it is high historical value. But nowdays, the identity characteristic of Tunjungan area as one of old towns of Surabaya becoming fade. There is degradation symptom vitality of the building and the environment of the area which has been known as the face of Surabaya 'Tempo Doeloe'. Based on above problem, this study aim to (1) Identify and analyze old commercial activity vitality level of physical aspect aspect in Segiempat Tunjungan area. (2) Analyze factors having influence in Segiempat Tunjungan area vitality level. This research use descriptive method conducted to (1) the aspect of vitality, that is comfort, security, reboisation condition, pedestrian way condition, park condition, accessibility, traffic condition (2) the commercial area functional vitality aspect, that is commercial income, business capital and asset, range of time visit, the time length for a visit, the time length for operation,, kinds of merchandary, merchandises prices, visitor volume; (3) the spatial normative condition aspect or the social canonic aspect of commercial area of consumer of commerce; (4) Factor analysis.
Based on the interview with merchant and visitor, it can be concluded that the vitality level of old commercial activities in Segiempat Tunjungan area is divided into three categories, that is low, medium, and high. Based on the physical aspect in the study area, 77, 1% is medium, and 22, 9% is high, while in the functional aspect, 47, 1% is low, 47, 1% is medium, and 8% is high.
The result from level of vitality level of commercial area have correlation with the result of fact analysis through extraction of factors, and the result is those factors influence the vitality level. The influencing factors from the assessment of merchant which contributes to the study of commercial area vitality consist of five factors, that is: Factor I (business assest, bussines capital, commercial income), Factor II (building condition, reboisation, pedestrian way, the time length for operation), Factor III (security and comfortable). The influencing factors from assessment of visitor consist of four factor, that is: Factor I (range of time pay a visit, security, comfort, location of park), Factor II (the time length for a visit, accessibility, kinds of merchandises), Factor III (price of merchandises and pedestrian way).
Key words: functionally vitality, physical vitality, commerce area


Alinejihan Hadiahwati, Antariksa, dan Agus Dwi Wicaksono, 2005. Studi Tingkat Vitalitas Kegiatan Perdagangan Lama di Kawasan Segiempat Tunjungan Surabaya, Jurnal RUAS Jurusan Arsitektur dan Jurusan PWK Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Volume 3, Nomor 2, Desember, hlm. 110-125. ISSN: 1693-3702.

No comments: