Sunday, April 22, 2012


PERUBAHAN BENTUK BANGUNAN  BALE TANI DI DUSUN SADE LOMBOK TENGAH
(The Changes of Bale Tani Building in Sade Village Central Lombok)


Nur Fivi Anggraeny, Antariksa, Noviani Suryasari
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya


ABSTRACT

One of manifestations and evidences of Sasak’s culture is the structural shape of its traditional house. As one of local identities, Sasak’s traditional house at Sade village could not avoid the phenomenon of change. This study aims to identify and analyze the physical changes of Bale Tani construction. This study applies historical-qualitative-descriptive research method. The changes mostly happen in the house spatial layout and the door. The change of the door deals with its shape, material, and color. The changes also occur in the building facade by adding openings or vents as pathways of flowing air. The building element that does not change or being kept original and authentic is the roof, of its shape, material, and color as well. People do not change the roof because they feel quite comfortable with it. Besides, the roof is the most important part of the house because it reflects the main characteristic of a traditional house. 

Keywords: the changes of shape, Sasak’s traditional house, Bale Tani.


ABSTRAK

Salah satu bentuk dari bukti kebudayaan Sasak adalah bentuk bangunan rumah adatnya. Rumah tradisional Suku Sasak di Dusun Sade sebagai identitas lokal tidak luput dari fenomena perubahan. Studi ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis perubahan secara fisik yang terjadi pada bangunan Bale Tani.  Dalam studi ini, digunakan metode penelitian historis - kualitatif - deskriptif. Perubahan yang paling banyak muncul pada rumah tradisional, yakni perubahan pada ruang (denah) dan juga pada elemen pintu secara bentuk maupun material dan warna yang digunakan. Perubahan juga banyak terjadi pada fasade bangunan dengan adanya penambahan bukaan atau ventilasi sebagai jalur keluar masuknya udara. Elemen bangunan yang tidak berubah, yang masih dijaga keasliannya, yakni pada bentukan maupun material dan warna pada atap. Tidak dilakukan perubahan karena masyarakat sudah cukup nyaman dengan pemakaian atap tersebut. Atap merupakan bagian yang paling utama pada rumah karena atap mencerminkan ciri khas dari rumah tradisional.

Kata kunci: perubahan bentuk, rumah tradisional Sasak, bale tani.

Nur Fivi Anggraeny, Antariksa & Noviani Suryasari. 2011. Perubahan Bentuk Bangunan Bale Tani di Dusun Sade Lombok Tengah. Jurnal Tesa Arsitektur. 9 (2): 82-94. ISSN: 1410-6094.


© Antariksa 2012