Tuesday, July 24, 2007

SIMBOLISME BANGUNAN BERTIANG LIMA PADA ARSITEKTUR MUSLIM DI JAWA

Galih Widjil Pangarsa, Antariksa, dan Rusdi Tjahjono
Lab. Teori dan Sejarah Arsitektur, Jurusan Arsitektur fakultas Teknik
Universitas Brawijaya


ABSTRAK
Penelitian interdisipliner ini terfokus untuk menjelaskan simbolisme bangunan bertiang lima pada arsitektur muslim Jawa. Ada tiga temuan utama, yaitu (1) Terdapat perenialisme antara bangunan bertiang lima masa Hindu-Budha dan masa Islam di Jawa. Dimaksudkan adalah kesamaan pandang kosmologi meta-empirik: dalam budaya muslim adalah pusat-tepi (manca-pat), sedangkan dalam dunia Hindu-Budha dikenal dengan vastu-purusha-mandala. (2) Kendati demikian persamaan ini tidak harus dilihat sebagai sinkretisme (budaya), namun dapat dimengerti dari pandangan ke-esa-tuhanan, yaitu bahwa manusia dicipta-bekali dengan kecerdikan fitriyah yang sama, yang mencuat pada berbagai budaya-peradaban fisik yang berlainan kerangka ruang-waktunya. (3) perenialisme ini dimanfaatkan oleh para muslim pendiri bangunan lima kolom, sebagai bagiam dari pembudayaan nilai-nilai keislaman lewat arsitektur.
Kata kunci: simbolisme, bangunan bertiang lima


ABSTRACT
This interdiciplinary research is focused to explain the symbolism of five pillared buildings on moslem-javanese architecture. There are three research foundings, i.e.: (1) A perennialism eccurred in both of javanese hindhu-budhism and moslem five pillared building. It means that the two cultures applied an equal perspective of meta-empirical cosmology: in javanese moslem world it was known as center-peripherical (manca-pat) structure, while in hindu-buddhaism it was called vastu-purusa-mandala. (2) Inspite of the equality, it has not to judge hustily as a (cultural) syncretism, but it has to understand by regarding from the univocality vision of God: human being is created-provided by a same “initial intellectuality” (fitrah) realizing in different spatio-temporal frames. (3) The moslem founders of the five columed buildings cashed in on the perennialism as a part of implantation of islamic values through architecture.
Key words: symbolism, five-pilared building

Galih Widjil Pangarsa, Antariksa, Rusdi Tjahjono, 2003, Simbolisme Bangunan Bertiang Lima pada Arsitektur Muslim di Jawa, Jurnal RUAS Jurusan Arsitektur dan Program Studi PWK Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Tahun I, Nomor 1, Juni, hlm. 3-10. ISSN: 1693-3702.