PERUBAHAN
BENTUK BANGUNAN BALE TANI DI DUSUN SADE
LOMBOK TENGAH
(The Changes of Bale Tani
Building in Sade Village Central Lombok)
Nur
Fivi Anggraeny, Antariksa, Noviani Suryasari
Jurusan
Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Email:
pipi_chayg@yahoo.com
ABSTRACT
One of manifestations and evidences of
Sasak’s culture is the structural shape of its traditional house. As one of
local identities, Sasak’s traditional house at Sade village could not avoid the
phenomenon of change. This study aims to identify and analyze the physical
changes of Bale Tani construction. This study applies
historical-qualitative-descriptive research method. The changes mostly happen
in the house spatial layout and the door. The change of the door deals with its
shape, material, and color. The changes also
occur in the building facade by adding openings or vents as pathways of flowing
air. The building element that does
not change or being kept original and authentic is the roof, of its shape,
material, and color as well. People do
not change the roof because they feel quite comfortable with it. Besides, the
roof is the most important part of the house because it reflects the main characteristic
of a traditional house.
Keywords: the changes of shape, Sasak’s traditional house,
Bale Tani.
ABSTRAK
Salah satu bentuk dari bukti
kebudayaan Sasak adalah bentuk bangunan rumah adatnya. Rumah tradisional Suku
Sasak di Dusun Sade sebagai identitas lokal tidak luput dari fenomena
perubahan. Studi
ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis perubahan secara fisik yang
terjadi pada bangunan Bale Tani. Dalam studi ini, digunakan metode penelitian
historis - kualitatif - deskriptif. Perubahan yang paling banyak muncul pada
rumah tradisional, yakni perubahan pada ruang (denah) dan juga pada elemen
pintu secara bentuk maupun material dan warna yang digunakan. Perubahan juga
banyak terjadi pada fasade bangunan dengan adanya penambahan bukaan atau
ventilasi sebagai jalur keluar masuknya udara. Elemen bangunan yang tidak
berubah, yang masih dijaga keasliannya, yakni pada bentukan maupun material dan
warna pada atap. Tidak dilakukan perubahan karena masyarakat sudah cukup nyaman
dengan pemakaian atap tersebut. Atap merupakan bagian yang paling utama pada
rumah karena atap mencerminkan ciri khas dari rumah tradisional.
Kata kunci:
perubahan bentuk, rumah tradisional Sasak, bale
tani.
Nur Fivi Anggraeny, Antariksa
& Noviani Suryasari. 2011. Perubahan Bentuk Bangunan Bale Tani di Dusun Sade
Lombok Tengah. Jurnal Tesa Arsitektur.
9 (2): 82-94. ISSN: 1410-6094.
© Antariksa 2012